Membangun Rasa Percaya Diri Anak
Saat memasuki usia sekolah, seorang anak akan mulai membangun kepercayaan dirinya. Seorang anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi tak akan takut mencoba hal-hal baru dan biasanya lebih berhasil. Sebaliknya anak yang rasa percaya dirinya rendah akan kesulitan melewati perubahan dan butuh banyak bantuan dari orangtuanya.
Anda sebagai orangtuanya punya tugas penting untuk menimbulkan rasa percaya diri, terutama ketika si kecil sudah masuk sekolah dan mempunyai banyak teman.
Untuk membantu menumbuhkan rasa percaya diri pada diri si kecil, daftar berikut bisa dijadikan panduan dalam mendidik buah hati Anda :
- Percaya si kecil dan tunjukkan, biarkan ia merasa dirinya berharga dan dicintai.
- Berikan pujian dan respon positif, anak-anak akan mengukur keberhasilannya dari apa yang orangtuanya pikirkan tentang mereka. "ternyata anak bunda pintar, semua soal matematika berhasil dikerjakannya", kalimat itu bisa menjadi musik yang indah di telinga anak Anda. Yakinkan si kecil tak apa-apa membuat kesalahan karena itu bagian dari kedewasaan. Hindari sikap terlalu mengkritik, karena bisa merusak kepercayaan dirinya.
- Jadi pendengar, ulangi apa yang Anda dengar untuk memastikan Anda mengerti dan berikan respon positif agar mereka bersemangat melanjutkan ceritanya.
- Ajari si kecil untuk mengungkapkan perasaannya dan mengekspresikannya secara verbal.
- Kritiklah tingkah lakunya, bukan orangnya. Yang harus dikoreksi adalah sikapnya yang salah, bukan menyebutnya sebagai anak nakal. Jangan sampai terjebak, jika ini sudah berlangsung dalam waktu yang lama bisa merusak mentalnya.
- Fokus pada kelebihannya bukan kekurangan Anda dan si kecil.
- Hargai minatnya, bahkan jika itu terasa membosankan untuk Anda, taruhlah minat pada teman-temannya dan sekolahnya, berikan komentar saat ia bercerita.
- Jangan meremehkan rasa takut atau tidak aman yang dirasakan anak Anda, bahkan jika hal itu sepertinya sepele buat Anda. Jika si kecil mengeluh kesulitan dalam bidang matematika, sebaiknya Anda menanggapinya dengan, "untuk menguasai matematika memang harus banyak belajar, apa yang bisa Mama bantu ?", bukannya berkata, "masa soal-soal begitu saja gak bisa ?".
- Dorong si kecil untuk berani mencoba hal baru. Jika ia berhasil melakukan suatu hal baru itu akan meningkatkan kepercayaan dirinya, dan terkadang ia juga butuh belajar dari kesalahan yang dilakukannya.
- Tertawalah bersamanya, bukan menertawakannya.
- Fokus pada keberhasilan si kecil ; renang, musik atau bidang lain yang dikuasainya. Jangan terlalu fokus pada kegagalannya.
- Anak-anak biasanya mengerti kekurangannya dan hal-hal yang tidak mampu dilakukannya. Rasa percaya dirinya bisa runtuh jika orangtuanya selalu mengkritik atau menyinggung bidang tersebut. Berikan pujian dan support untuk membantu motivasinya.
Yang Dapat Merusak Percaya Diri Anak
Mengomel atau marah-marah atas kesalahan yang dilakukan si kecil bisa membuatnya jadi tidak percaya diri, apalagi kalau orangtuanya kerap memberikan label, seperti "nakal", "pemalas", "ceroboh", dan sebagainya, mereka akan berpikir kalau apa yang Anda katakan memang benar dan merasa label itu tidak akan bisa diubah. Hal ini bisa merusak motivasi anak-anak untuk berkembang.
Dan tahukah Anda bahwa apa yang Anda katakan tentang diri Anda sendiri juga bisa berpengaruh pada kepercayaan diri anak-anak. Ini karena anak-anak masih ada pada tahap meniru tingkah laku orang-orang yang dekat dengannya. Misalnya jika orangtuanya seringkali mengeluhkan sesuatu, seperti, " saya tak tahan kerja di bawah tekanan", atau "saya selalu sial, hal-hal buruk selalu menimpa apa yang saya kerjakan", anak-anak mungkin akan khawatir orangtuanya tidak bisa menghadapi tantangan. Akibatnya anak-anak tidak memiliki contoh positif, sikap optimistis dalam hidup dan tidak tahu bagaimana menghadapi masalah. Apa pun situasi yang Anda hadapi, pikirkan baik-baik apa yang akan Anda katakan dan pilihlah kata-kata yang tepat.
Ucapan-ucapan berikut bisa merusak kepercayaan diri seorang anak :
- Mengatakan Anda tidak mencintainya
- Sering mengkritik seperti, "dasar bodoh".
- Mengatakan Anda berharap mereka tidak pernah lahir.
- Memberi nama panggilan dengan kata-kata menghina.
- Menyindir dengan kata-kata kasar.
- Selalu mengomel dan menyumpah-nyumpah.
Tidak ada manusia yang sempurna, mungkin tanpa sengaja kita pernah mengatakan sesuatu yang kita sesali. Jika ini terjadi, akuilah segera di depan si kecil. Katakan "seharusnya mama tidak berkata seperti itu, mama tidak serius, ini karena mama capek baru pulang dari kantor". (An)Taken From KCM
Anda sebagai orangtuanya punya tugas penting untuk menimbulkan rasa percaya diri, terutama ketika si kecil sudah masuk sekolah dan mempunyai banyak teman.
Untuk membantu menumbuhkan rasa percaya diri pada diri si kecil, daftar berikut bisa dijadikan panduan dalam mendidik buah hati Anda :
- Percaya si kecil dan tunjukkan, biarkan ia merasa dirinya berharga dan dicintai.
- Berikan pujian dan respon positif, anak-anak akan mengukur keberhasilannya dari apa yang orangtuanya pikirkan tentang mereka. "ternyata anak bunda pintar, semua soal matematika berhasil dikerjakannya", kalimat itu bisa menjadi musik yang indah di telinga anak Anda. Yakinkan si kecil tak apa-apa membuat kesalahan karena itu bagian dari kedewasaan. Hindari sikap terlalu mengkritik, karena bisa merusak kepercayaan dirinya.
- Jadi pendengar, ulangi apa yang Anda dengar untuk memastikan Anda mengerti dan berikan respon positif agar mereka bersemangat melanjutkan ceritanya.
- Ajari si kecil untuk mengungkapkan perasaannya dan mengekspresikannya secara verbal.
- Kritiklah tingkah lakunya, bukan orangnya. Yang harus dikoreksi adalah sikapnya yang salah, bukan menyebutnya sebagai anak nakal. Jangan sampai terjebak, jika ini sudah berlangsung dalam waktu yang lama bisa merusak mentalnya.
- Fokus pada kelebihannya bukan kekurangan Anda dan si kecil.
- Hargai minatnya, bahkan jika itu terasa membosankan untuk Anda, taruhlah minat pada teman-temannya dan sekolahnya, berikan komentar saat ia bercerita.
- Jangan meremehkan rasa takut atau tidak aman yang dirasakan anak Anda, bahkan jika hal itu sepertinya sepele buat Anda. Jika si kecil mengeluh kesulitan dalam bidang matematika, sebaiknya Anda menanggapinya dengan, "untuk menguasai matematika memang harus banyak belajar, apa yang bisa Mama bantu ?", bukannya berkata, "masa soal-soal begitu saja gak bisa ?".
- Dorong si kecil untuk berani mencoba hal baru. Jika ia berhasil melakukan suatu hal baru itu akan meningkatkan kepercayaan dirinya, dan terkadang ia juga butuh belajar dari kesalahan yang dilakukannya.
- Tertawalah bersamanya, bukan menertawakannya.
- Fokus pada keberhasilan si kecil ; renang, musik atau bidang lain yang dikuasainya. Jangan terlalu fokus pada kegagalannya.
- Anak-anak biasanya mengerti kekurangannya dan hal-hal yang tidak mampu dilakukannya. Rasa percaya dirinya bisa runtuh jika orangtuanya selalu mengkritik atau menyinggung bidang tersebut. Berikan pujian dan support untuk membantu motivasinya.
Yang Dapat Merusak Percaya Diri Anak
Mengomel atau marah-marah atas kesalahan yang dilakukan si kecil bisa membuatnya jadi tidak percaya diri, apalagi kalau orangtuanya kerap memberikan label, seperti "nakal", "pemalas", "ceroboh", dan sebagainya, mereka akan berpikir kalau apa yang Anda katakan memang benar dan merasa label itu tidak akan bisa diubah. Hal ini bisa merusak motivasi anak-anak untuk berkembang.
Dan tahukah Anda bahwa apa yang Anda katakan tentang diri Anda sendiri juga bisa berpengaruh pada kepercayaan diri anak-anak. Ini karena anak-anak masih ada pada tahap meniru tingkah laku orang-orang yang dekat dengannya. Misalnya jika orangtuanya seringkali mengeluhkan sesuatu, seperti, " saya tak tahan kerja di bawah tekanan", atau "saya selalu sial, hal-hal buruk selalu menimpa apa yang saya kerjakan", anak-anak mungkin akan khawatir orangtuanya tidak bisa menghadapi tantangan. Akibatnya anak-anak tidak memiliki contoh positif, sikap optimistis dalam hidup dan tidak tahu bagaimana menghadapi masalah. Apa pun situasi yang Anda hadapi, pikirkan baik-baik apa yang akan Anda katakan dan pilihlah kata-kata yang tepat.
Ucapan-ucapan berikut bisa merusak kepercayaan diri seorang anak :
- Mengatakan Anda tidak mencintainya
- Sering mengkritik seperti, "dasar bodoh".
- Mengatakan Anda berharap mereka tidak pernah lahir.
- Memberi nama panggilan dengan kata-kata menghina.
- Menyindir dengan kata-kata kasar.
- Selalu mengomel dan menyumpah-nyumpah.
Tidak ada manusia yang sempurna, mungkin tanpa sengaja kita pernah mengatakan sesuatu yang kita sesali. Jika ini terjadi, akuilah segera di depan si kecil. Katakan "seharusnya mama tidak berkata seperti itu, mama tidak serius, ini karena mama capek baru pulang dari kantor". (An)Taken From KCM
Labels: Popular Psychology
0 Comments:
Post a Comment
<< Home