An Old Man And Oak Trees
Pencuri bisa mencuri dan berhasil mencuri karena niatnya kuat. Maaf,
pelacur, bisa melacur dan berpakaian minim sampai jam 24.00 WIB di
pinggir jalan, tidak masuk angin karena kedahsyatan niat. Begitu juga
pengguna obat-obat terlarang, harus punya kedahsyatan niat, ketika
memulai menggunakan obat itu. Dan ini, berlaku untuk semua aktivitas
kita. Niat baik, juga perlu kedahsyatan niat, tanpa kedahsyatan, niat
baik kita akan kalah dengan kedahsyatan aktivitas tidak baik.
Banyak ceritera nyata, tentang kedahsyatan niat baik, walaupun mereka
mengalami goncangan kehidupan. Salah satu contohnya saya ambil dari
buku delapan etos kerja profesional karangan Jansen Sinamo. Kisahnya
adalah seorang lelaki tua renta yang ditinggal meninggal oleh istri
dan anak tunggalnya. Buat kebanyakan orang, kejadian ini akan
mendorong perilaku untuk apa hidup tanpa teman dekat yang menghibur?.
Namun lelaki itu, dengan kedahsyatan niat hidup bermakna, maka
memutuskan meninggalkan tempat tinggalnya, dengan membawa beberapa
ekor domba kemudian pergi ke lembah Bavennen, yaitu suatu daerah yang
sangat sepi. Keputusan ini dibuat untuk melupakan kenangan masa lalu
dengan istri dan anak tunggalnya.
Di desa itu, masih terlihat sisa-sisa reruntuhnya rumah penduduk yang
sudah ditinggalkan oleh penghuninya karena memang sangat tidak layak
untuk ditempati. Sehingga kalau dibiarkan terus menerus daerah ini
akan menjadi semakin gersang tanpa nilai manfaat. Akhirnya, lelaki
tua itu muncul kedahsyatan niat untuk menanami pohon-pohon sesuai
dengan kemampuannya.
Ketika lelaki tua itu menggembala dombanya, ada keterampilan tambahan
yaitu mengambil biji-biji oak, kemudian dipilih yang bagus-bagus dan
merendamnya di ember. Pada keesokan harinya, dengan sebatang besi, ia
melubangi tanah-tanah yang dilaluinya, kemudian ditanami biji-biji
oak itu.
Sebuah kedahsyatan niat baik yang direalisasikan itu, setelah tiga
tahun telah tertanam 100.000 biji pohon oak. Dia berharap sepuluh
persen dari pohon yang ditanamnya akan tumbuh, ini berarti akan ada
10.000 pohon oak menghiasi ladang gersang itu. Dia juga berharap agar
bisa hidup lebih lama, sehingga bisa menanam lebih banyak lagi.
Ketika meninggal pada tahun 1947 dalam usia 89 tahun, dia telah
berhasil menciptakan salah satu hutan paling indah di Perancis, yang
terbentang sepanjang 11 km dengan lebar 3 km.
Dengan kedahsyatan niat baik orang tua renta itu, sekarang ada jutaan
akar yang mampu menampung air hujan dan menyuburkan area gersang itu.
Aliran sungai kecil tercipta lagi. Rerumputan dan bebungaan tumbuh
subur kembali. Burung-burung kembali ke hutan. Kehidupanpun berubah
di sana. Orang-orang kembali lagi ke daerah itu. Dan setiap orang
yang kembali merasa bahagia, menikmati hidup, dan tentunya bisa
dijadikan sebagai rekreasi batin dari kepenatan kehidupan.
Kiriman seorang sahabat: Fachim
pelacur, bisa melacur dan berpakaian minim sampai jam 24.00 WIB di
pinggir jalan, tidak masuk angin karena kedahsyatan niat. Begitu juga
pengguna obat-obat terlarang, harus punya kedahsyatan niat, ketika
memulai menggunakan obat itu. Dan ini, berlaku untuk semua aktivitas
kita. Niat baik, juga perlu kedahsyatan niat, tanpa kedahsyatan, niat
baik kita akan kalah dengan kedahsyatan aktivitas tidak baik.
Banyak ceritera nyata, tentang kedahsyatan niat baik, walaupun mereka
mengalami goncangan kehidupan. Salah satu contohnya saya ambil dari
buku delapan etos kerja profesional karangan Jansen Sinamo. Kisahnya
adalah seorang lelaki tua renta yang ditinggal meninggal oleh istri
dan anak tunggalnya. Buat kebanyakan orang, kejadian ini akan
mendorong perilaku untuk apa hidup tanpa teman dekat yang menghibur?.
Namun lelaki itu, dengan kedahsyatan niat hidup bermakna, maka
memutuskan meninggalkan tempat tinggalnya, dengan membawa beberapa
ekor domba kemudian pergi ke lembah Bavennen, yaitu suatu daerah yang
sangat sepi. Keputusan ini dibuat untuk melupakan kenangan masa lalu
dengan istri dan anak tunggalnya.
Di desa itu, masih terlihat sisa-sisa reruntuhnya rumah penduduk yang
sudah ditinggalkan oleh penghuninya karena memang sangat tidak layak
untuk ditempati. Sehingga kalau dibiarkan terus menerus daerah ini
akan menjadi semakin gersang tanpa nilai manfaat. Akhirnya, lelaki
tua itu muncul kedahsyatan niat untuk menanami pohon-pohon sesuai
dengan kemampuannya.
Ketika lelaki tua itu menggembala dombanya, ada keterampilan tambahan
yaitu mengambil biji-biji oak, kemudian dipilih yang bagus-bagus dan
merendamnya di ember. Pada keesokan harinya, dengan sebatang besi, ia
melubangi tanah-tanah yang dilaluinya, kemudian ditanami biji-biji
oak itu.
Sebuah kedahsyatan niat baik yang direalisasikan itu, setelah tiga
tahun telah tertanam 100.000 biji pohon oak. Dia berharap sepuluh
persen dari pohon yang ditanamnya akan tumbuh, ini berarti akan ada
10.000 pohon oak menghiasi ladang gersang itu. Dia juga berharap agar
bisa hidup lebih lama, sehingga bisa menanam lebih banyak lagi.
Ketika meninggal pada tahun 1947 dalam usia 89 tahun, dia telah
berhasil menciptakan salah satu hutan paling indah di Perancis, yang
terbentang sepanjang 11 km dengan lebar 3 km.
Dengan kedahsyatan niat baik orang tua renta itu, sekarang ada jutaan
akar yang mampu menampung air hujan dan menyuburkan area gersang itu.
Aliran sungai kecil tercipta lagi. Rerumputan dan bebungaan tumbuh
subur kembali. Burung-burung kembali ke hutan. Kehidupanpun berubah
di sana. Orang-orang kembali lagi ke daerah itu. Dan setiap orang
yang kembali merasa bahagia, menikmati hidup, dan tentunya bisa
dijadikan sebagai rekreasi batin dari kepenatan kehidupan.
Kiriman seorang sahabat: Fachim
Labels: Inspiration
0 Comments:
Post a Comment
<< Home