Komik Merefleksikan Reaksi Masyarakat Terhadap Ancaman
Karakter dan daya tarik terhadap komik merefleksikan reaksi masyarakat terhadap ancaman sosial. Para ilmuwan di Smith College, Northampton, Massachusetts menyatakan bahwa komik merupakan refleksi bagaimana masyarakat bereaksi terhadap ancaman.Psikolog... Profesor Bill Peterson mengatakan, selama menghadapi ancaman sosial dan ketidakpastian ekonomi, kebanyakan orang menjadi lebih agresif, konvensional, dan tidak peduli dengan perasaan dan emosi. Penelitian yang dilakukannya menemukan bahwa karakter-karakter dalam komik merefleksikan perilaku yang sama.Di saat ancaman tinggi, misalnya saat krisis penyanderaan oleh militan Iran pada 1979, komik-komik yang muncul menampilkan gambar-gambar yang lebih agresif, fokus pada karakter pria, dan lebih sedikit introspeksi.Peterson dan koleganya mengamati delapan komik Marvel dengan empat judul yang menghadirkan pahlawan konvensional yang mewakili sifat baik AS (Captain America) dan manusia biasa (Spiderman). Empat pahlawan lainnya tidak terlalu konvensional dengan tema pengucilan oleh masyarakat (X-Men) dan sebuah pasukan siap siaga yang tinggal di kota yang kacau (Daredevil).Ketika dibandingkan jumlah penjualannya, judul yang tidak konvensional terjual lebih banyak selama situasi ancaman rendah dibandingkan saat situasi ancaman tinggi. Di lain pihak, komik berisi pahlawan konvensional mengalami penjualan rata-rata yang relatif tetap."Sebagai bagian budaya popular, komik merefleksikan periode sejarah di mana mereka dihasilkan," kata Peterson. Hasil penelitian ini akan dimuat dalam jurnal Political Psycology edisi Desember.Sumber:physorg.com
Labels: Popular Psychology
0 Comments:
Post a Comment
<< Home