Typhoid
What is typhoid fever?
Typhoid fever is an infection of the intestines which spreads to the blood and other parts of the body. It is caused by the bacteria, Salmonella typhi. In 2001, there were 48 cases reported among New York City residents (rate of 0.7 cases per 100,000 persons).
Who gets the disease?
Anyone can get typhoid fever, but the greatest risk is to travelers visiting countries where the disease is common. Occasionally, local cases can be traced to exposure to a person who is a chronic carrier.
How is the typhoid fever germ spread?
Typhoid germs are passed in the stool (feces) and, to some extent, the urine of infected people. The germs are spread by eating or drinking water or foods contaminated by stool (feces) from an infected person.
What are the symptoms of typhoid fever?
Symptoms may be mild or severe and may include fever, headache, constipation or diarrhea, rose-colored spots on the trunk, and an enlarged spleen and liver. Relapses are common. Fatalities are less than 1% with antibiotic treatment.
How soon after infection do symptoms appear?
Symptoms generally appear one to three weeks after exposure.
For how long can an infected person carry the germ?
The carrier stage varies from a number of days to years. Only about 3% of cases go on to become lifelong carriers of the germ, and this tends to occur more often in adults than children.
How is typhoid fever diagnosed?
Typhoid fever is diagnosed by isolating the bacteria from a patient's stool or blood.
How is typhoid fever treated?
Specific antibiotics such as ampicillin or ciprofloxacin are often used to treat typhoid fever.
Should an infected person be isolated or excluded from work or school?
Since the typhoid bacteria are in the stool (feces), only people with active diarrhea who are unable to control their bowel habits (e.g., infants, young children, certain handicapped individuals) should be isolated. Most infected people may return to work or school when their stools become formed as long as they carefully wash their hands after using the toilet. Food handlers, health care workers, and children in day care must obtain the approval of the Health Department before returning to their routine activities. This requires follow-up stool testing to be sure that they are no longer infectious. Since infected persons may shed the bacteria for months to years, the Health Department requires repeat stool testing for at least 3 months for all patients with typhoid.
How can typhoid fever be prevented?
A vaccine is available but is generally reserved for people traveling to internationally to countries where significant exposure may occur. Strict attention to food and water precautions while traveling to such countries is the most effective preventive method.
People traveling to countries where typhoid is endemic should exercise the following precautions:
• Avoid drinking tap water unless it has been boiled.
• Only eat foods that have been thoroughly cooked. Fruits and vegetables can be eaten if you have peeled them yourself.
• Avoid eating fruits and vegetables that have not been cooked or pealed such as salads.
• Avoid undercooked or raw fish or shellfish.
• Avoid eating foods or beverages from street vendors or food service establishments where the sanitary conditions appear poor.
Source : http://www.uft.org/member/workplace/environmental/disease/Typhoid/
------------------------------
TEMPO Interaktif, Jakarta:Memasuki musim pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai penyakit tipus yang merebak dalam kondisi lingkungan yang sangat buruk. "Paling banyak peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Natsir Nugroho, Direktur Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Jumat (26/3).
Peningkatan penyakit tipus, menurut Natsir, karena faktor lingkungan yang jelek pada saat tersebut. Biasanya penyakit ini terjadi sepanjang tahun, namun karena perubahan lingkungan menyebabkan terjadinya peningkatan. "Selama lingkungan tidak dijaga maka penyakit ini akan muncul terus," ujarnya.
Penyakit tipus atau yang dikenal dengan demam tifoid ini merupakan infeksi akut usus halus yang disebabkan bakteri Salmonella Typhy. Kuman ini masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Salah satu pencegahannya, kata Natsir, adalah dengan menjaga kebersihan. "Mencuci tangan sebelum makan atau mencuci bersih sayur-sayuran yang dimakan," ujarnya.
Di rumah sakit yang dipimpinnya, menurut Natsir, belum ada peningkatan pasien akibat penyakit ini. Sejauh ini baru ada dua perawat yang terkena penyakit ini. Mereka tertular dari pasien yang terkena penyakit tipus sebelumnya. Ia memprediksikan peningkatan penyakit ini akan terjadi pada bulan depan. "Penyakit ini memang masuk lima besar di rumah sakit (saya)," ujarnya.
Sementara Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Koja Etty Sumiyeti mengatakan jumlah pasien di tempatnya juga belum mengalami peningkatan. Saat ini jumlah pasien yang terdaftar 23 orang. "Jumlah pasien ini memang statis," ujarnya.
Menurut juru bicara Dinas Kesehatan DKI Evy Zelfino, jumlah penderita tipus di Jakarta naik-turun dalam tiga bulan terakhir. Pada Januari lalu tipus menyerang sedikitnya 685 orang, pada Februari naik drastis menjadi 1.156 orang, dan pada Maret turun menjadi 884 penderita.
Evy mengatakan penyakit yang muncul akibat buruknya perilaku hidup bersih sebagian warga itu selalu muncul setiap awal tahun. Buktinya, Evy membacakan catatannya, pada Januari 2003 penderita tipus ada 168 orang, bulan Februari meningkat 565 orang, dan meningkat menjadi 747 orang pada Maret.
Upaya pencegahan, kata Evy, sudah dilakukan, antara lain penyuluhan cara hidup bersih ke seluruh lapisan warga. “Termasuk ke pedagang makanan kaki lima yang dagangannya kurang terlindungi dari penyebaran bakteri,” tuturnya.
Penyuluhan dan pembinaan, kata Evy, kurang mengena jika tidak dibarengi keinginan hidup bersih dan sehat warga sendiri. Dia mengimbau warga agar dalam mengkonsumsi makanan yang benar-benar bebas bakteri.
Begitu pula dengan minuman, harus dari sumber air yang bersih dan direbus sampai mendidih. “Tanpa perilaku hidup sehat, bakteri tipus akan mudah hinggap ke tubuh kita,” katanya. “Apalagi di saat pergantian musim sekarang ini.”
Source : http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2004/03/26/brk,20040326-21,id.html
------------------------------------
Kenali gejala tipus (thypus abdominal atau typhoid fever) yang tergolong berat dan berbahaya. Gejala awalnya perlu dikenali sebelum terlambat diobati. Selain itu, tipus kasus infeksi perut yang banyak di sini. Diawali demam lebih dari seminggu. Mulanya seperti orang mau flu. Bedanya, demam tipus umumnya muncul sore dan malam hari. Tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat. Perut terasa tidak enak, dan tidak bisa buang air beberapa hari.
Pada paratipus - jenis tipus yang lebih ringan - mungkin sesekali mengalami buang-buang air . Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipus organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak.
Kuman tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong.
Ini komplikasi tipus yang paling ditakuti. Komplikasi tipus umumnya muncul pada minggu kedua demam. Yaitu jika mendadak suhu turun dan disangka sakitnya sudah menyembuh, namun denyut nadi meninggi, perut mulas melilit, dan pasien tampak sakit berat. Kondisi begini membutuhkan pertolongan gawat darurat, sebab isi usus yang tumpah ke rongga perut harus secepatnya dibersihkan. Untuk tahu benar kena tipus harus periksa darah. Setelah minggu pertama demam tanda positif tipus baru muncul di darah (Uji Widal).
Jika tes Widal negatif padahal pasien menunjukkan gejala tipus, tes perlu diulang sambil menunggu tes Gaal atau biakan kuman. Tanpa tes Widal diagnosis tipus tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik dan melihat gejalanya semata. Penyakit tipus mudah disembuhkan. Jika tak mempan obat konvensional golongan chloramphenicol, kini sudah ada beberapa generasi obat baru.
Haruskah Rawat Inap? Jika kondisi pasien tidak berat, dan penyakitnya masih awal, yaitu sudah didiagnosis sebelum demam lebih dari 3 minggu, umumnya masih bisa dirawat di rumah. Namun mesti diawasi jika mendadak suhuturun, nadi meninggi, dan perut mulas melilit. Makanan tak selalu harus lunak, asal jangan jenis yang merangsang. Waspadai jika buang air ada darahnya, tanda awal usus jebol, dan demamnya muncul lagi, dan kondisi pasien cepat menurun setelah sebelumnya tampak menyembuh. Tipus bisa kambuh. Tandanya, demam yang sama muncul lagi setelah mereda. Kemungkinan kuman tipusnya tersasar ke kandung empedu. Tipus begini biasanya lebih sukar disembuhkan. Sebagian dari kasus tipus menjadi pembawa kuman tipus.
Pembawa kuman ini berbahaya jika profesinya pramusaji atau orang yang kerjanya menyiapkan makanan dan minuman jajanan (food handler). Sekarang tipus bisa dicegah dengan imunitas tipus. Penyakit tipus di Indonesia masih banyak. Mereka yang punya risiko tertular, tidak salahnya ikut vaksinasi.
Source : http://www.tempo.co.id/kliniknet/artikel/2002/18032002-1.htm
Typhoid fever is an infection of the intestines which spreads to the blood and other parts of the body. It is caused by the bacteria, Salmonella typhi. In 2001, there were 48 cases reported among New York City residents (rate of 0.7 cases per 100,000 persons).
Who gets the disease?
Anyone can get typhoid fever, but the greatest risk is to travelers visiting countries where the disease is common. Occasionally, local cases can be traced to exposure to a person who is a chronic carrier.
How is the typhoid fever germ spread?
Typhoid germs are passed in the stool (feces) and, to some extent, the urine of infected people. The germs are spread by eating or drinking water or foods contaminated by stool (feces) from an infected person.
What are the symptoms of typhoid fever?
Symptoms may be mild or severe and may include fever, headache, constipation or diarrhea, rose-colored spots on the trunk, and an enlarged spleen and liver. Relapses are common. Fatalities are less than 1% with antibiotic treatment.
How soon after infection do symptoms appear?
Symptoms generally appear one to three weeks after exposure.
For how long can an infected person carry the germ?
The carrier stage varies from a number of days to years. Only about 3% of cases go on to become lifelong carriers of the germ, and this tends to occur more often in adults than children.
How is typhoid fever diagnosed?
Typhoid fever is diagnosed by isolating the bacteria from a patient's stool or blood.
How is typhoid fever treated?
Specific antibiotics such as ampicillin or ciprofloxacin are often used to treat typhoid fever.
Should an infected person be isolated or excluded from work or school?
Since the typhoid bacteria are in the stool (feces), only people with active diarrhea who are unable to control their bowel habits (e.g., infants, young children, certain handicapped individuals) should be isolated. Most infected people may return to work or school when their stools become formed as long as they carefully wash their hands after using the toilet. Food handlers, health care workers, and children in day care must obtain the approval of the Health Department before returning to their routine activities. This requires follow-up stool testing to be sure that they are no longer infectious. Since infected persons may shed the bacteria for months to years, the Health Department requires repeat stool testing for at least 3 months for all patients with typhoid.
How can typhoid fever be prevented?
A vaccine is available but is generally reserved for people traveling to internationally to countries where significant exposure may occur. Strict attention to food and water precautions while traveling to such countries is the most effective preventive method.
People traveling to countries where typhoid is endemic should exercise the following precautions:
• Avoid drinking tap water unless it has been boiled.
• Only eat foods that have been thoroughly cooked. Fruits and vegetables can be eaten if you have peeled them yourself.
• Avoid eating fruits and vegetables that have not been cooked or pealed such as salads.
• Avoid undercooked or raw fish or shellfish.
• Avoid eating foods or beverages from street vendors or food service establishments where the sanitary conditions appear poor.
Source : http://www.uft.org/member/workplace/environmental/disease/Typhoid/
------------------------------
TEMPO Interaktif, Jakarta:Memasuki musim pancaroba, masyarakat perlu mewaspadai penyakit tipus yang merebak dalam kondisi lingkungan yang sangat buruk. "Paling banyak peralihan dari musim hujan ke musim kemarau," kata Natsir Nugroho, Direktur Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Jumat (26/3).
Peningkatan penyakit tipus, menurut Natsir, karena faktor lingkungan yang jelek pada saat tersebut. Biasanya penyakit ini terjadi sepanjang tahun, namun karena perubahan lingkungan menyebabkan terjadinya peningkatan. "Selama lingkungan tidak dijaga maka penyakit ini akan muncul terus," ujarnya.
Penyakit tipus atau yang dikenal dengan demam tifoid ini merupakan infeksi akut usus halus yang disebabkan bakteri Salmonella Typhy. Kuman ini masuk ke tubuh manusia melalui makanan dan air yang tercemar. Salah satu pencegahannya, kata Natsir, adalah dengan menjaga kebersihan. "Mencuci tangan sebelum makan atau mencuci bersih sayur-sayuran yang dimakan," ujarnya.
Di rumah sakit yang dipimpinnya, menurut Natsir, belum ada peningkatan pasien akibat penyakit ini. Sejauh ini baru ada dua perawat yang terkena penyakit ini. Mereka tertular dari pasien yang terkena penyakit tipus sebelumnya. Ia memprediksikan peningkatan penyakit ini akan terjadi pada bulan depan. "Penyakit ini memang masuk lima besar di rumah sakit (saya)," ujarnya.
Sementara Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Koja Etty Sumiyeti mengatakan jumlah pasien di tempatnya juga belum mengalami peningkatan. Saat ini jumlah pasien yang terdaftar 23 orang. "Jumlah pasien ini memang statis," ujarnya.
Menurut juru bicara Dinas Kesehatan DKI Evy Zelfino, jumlah penderita tipus di Jakarta naik-turun dalam tiga bulan terakhir. Pada Januari lalu tipus menyerang sedikitnya 685 orang, pada Februari naik drastis menjadi 1.156 orang, dan pada Maret turun menjadi 884 penderita.
Evy mengatakan penyakit yang muncul akibat buruknya perilaku hidup bersih sebagian warga itu selalu muncul setiap awal tahun. Buktinya, Evy membacakan catatannya, pada Januari 2003 penderita tipus ada 168 orang, bulan Februari meningkat 565 orang, dan meningkat menjadi 747 orang pada Maret.
Upaya pencegahan, kata Evy, sudah dilakukan, antara lain penyuluhan cara hidup bersih ke seluruh lapisan warga. “Termasuk ke pedagang makanan kaki lima yang dagangannya kurang terlindungi dari penyebaran bakteri,” tuturnya.
Penyuluhan dan pembinaan, kata Evy, kurang mengena jika tidak dibarengi keinginan hidup bersih dan sehat warga sendiri. Dia mengimbau warga agar dalam mengkonsumsi makanan yang benar-benar bebas bakteri.
Begitu pula dengan minuman, harus dari sumber air yang bersih dan direbus sampai mendidih. “Tanpa perilaku hidup sehat, bakteri tipus akan mudah hinggap ke tubuh kita,” katanya. “Apalagi di saat pergantian musim sekarang ini.”
Source : http://www.tempointeraktif.com/hg/jakarta/2004/03/26/brk,20040326-21,id.html
------------------------------------
Kenali gejala tipus (thypus abdominal atau typhoid fever) yang tergolong berat dan berbahaya. Gejala awalnya perlu dikenali sebelum terlambat diobati. Selain itu, tipus kasus infeksi perut yang banyak di sini. Diawali demam lebih dari seminggu. Mulanya seperti orang mau flu. Bedanya, demam tipus umumnya muncul sore dan malam hari. Tidak disertai gejala batuk pilek. Demamnya sukar turun walau minum obat dan disertai nyeri kepala hebat. Perut terasa tidak enak, dan tidak bisa buang air beberapa hari.
Pada paratipus - jenis tipus yang lebih ringan - mungkin sesekali mengalami buang-buang air . Jika diamati, lidah tampak berselaput putih susu, bagian tepinya merah terang. Bibir kering, dan kondisi fisik tampak lemah, serta nyata tampak sakit. Jika sudah lanjut, mungkin muncul gejala kuning, sebab pada tipus organ hati bisa membengkak seperti gejala hepatitis. Pada tipus limpa juga membengkak.
Kuman tipus tertelan lewat makanan atau minuman tercemar. Bisa jadi sumbernya dari pembawa kuman tanpa ia sendiri sakit tipus. Kuman bersarang di usus halus, lalu menggerogoti dinding usus. Usus luka, dan sewaktu-waktu tukak tipus bisa jebol, dan usus jadi bolong.
Ini komplikasi tipus yang paling ditakuti. Komplikasi tipus umumnya muncul pada minggu kedua demam. Yaitu jika mendadak suhu turun dan disangka sakitnya sudah menyembuh, namun denyut nadi meninggi, perut mulas melilit, dan pasien tampak sakit berat. Kondisi begini membutuhkan pertolongan gawat darurat, sebab isi usus yang tumpah ke rongga perut harus secepatnya dibersihkan. Untuk tahu benar kena tipus harus periksa darah. Setelah minggu pertama demam tanda positif tipus baru muncul di darah (Uji Widal).
Jika tes Widal negatif padahal pasien menunjukkan gejala tipus, tes perlu diulang sambil menunggu tes Gaal atau biakan kuman. Tanpa tes Widal diagnosis tipus tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik dan melihat gejalanya semata. Penyakit tipus mudah disembuhkan. Jika tak mempan obat konvensional golongan chloramphenicol, kini sudah ada beberapa generasi obat baru.
Haruskah Rawat Inap? Jika kondisi pasien tidak berat, dan penyakitnya masih awal, yaitu sudah didiagnosis sebelum demam lebih dari 3 minggu, umumnya masih bisa dirawat di rumah. Namun mesti diawasi jika mendadak suhuturun, nadi meninggi, dan perut mulas melilit. Makanan tak selalu harus lunak, asal jangan jenis yang merangsang. Waspadai jika buang air ada darahnya, tanda awal usus jebol, dan demamnya muncul lagi, dan kondisi pasien cepat menurun setelah sebelumnya tampak menyembuh. Tipus bisa kambuh. Tandanya, demam yang sama muncul lagi setelah mereda. Kemungkinan kuman tipusnya tersasar ke kandung empedu. Tipus begini biasanya lebih sukar disembuhkan. Sebagian dari kasus tipus menjadi pembawa kuman tipus.
Pembawa kuman ini berbahaya jika profesinya pramusaji atau orang yang kerjanya menyiapkan makanan dan minuman jajanan (food handler). Sekarang tipus bisa dicegah dengan imunitas tipus. Penyakit tipus di Indonesia masih banyak. Mereka yang punya risiko tertular, tidak salahnya ikut vaksinasi.
Source : http://www.tempo.co.id/kliniknet/artikel/2002/18032002-1.htm
Labels: Daily Life
2 Comments:
This comment has been removed by a blog administrator.
Lukman nul Hakim,
Congratulatons. What is the name of the baby?
Nice blog.
Post a Comment
<< Home